Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Tentang Gereja. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Tentang Gereja. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Oktober 2016

Pendeta Chicsgo AS, Tembak rekan sesama Pendeta. Setelah Berdebat tentang Alkitab

- 0 komentar


CHICAGO - Seorang pensiunan pendeta Gereja Baptis tewas ditembak mati oleh seorang pendeta lainnya setelah mereka berdebat mengenai ayat-ayat Alkitab di sebuah panti jompo di Chicago, AS.

Allen Smith, berusia 80 tahun, adalah seorang pendeta lulusan Yale Divinity School, tewas ditembak oleh Ted Merchant, 67 tahun, seorang pendeta yang sehari-hari menggunakan kursi roda. 

Keduanya, menurut The Chicago Tribune, mengelola sebuah gereja pada panti jompo yang bernama Senior Suites of Rainbow Beach.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada hari Senin dini hari (7/9), berlangsung ketika mereka duduk di teras belakang panti, melakukan diskusi rutin tengah malam tentang ayat-ayat Alkitab.

Lalu Merchant menarik pelatuk pistolnya yang menyebabkan meninggalnya Smith. Smith mendapat tembakan dua kali di kepalanya.

Merchant sempat melarikan diri dengan kursi roda bermotornya, namun berhasil ditangkap tiga blok dari kejadikan sekitar pukul 06;00 pagi harinya. 

Ia kemudian didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan akan menghadapi pengadilan pada hari Rabu.

Polisi mengatakan penembakan itu tertangkap kamera. Tiga orang saksi mata mengatakan Merchant sebagai pelakunya.

Para penghuni panti mengatakan terkejut atas kejadian itu. Sebab keduanya adalah sahabat.

"Mereka selalu berada di luar sana [di teras] sepanjang waktu," kata Dorothy Hull, salah seorang penghuni panti.

"Mereka berbicara tentang ayat-ayat Alkitab dan ide-ide tentang Tuhan. Mereka selalu berdebat kecil tentang hal-hal seperti itu. Ini sangat mengejutkan," tambahnya.

"Saya tidak pernah bisa terlibat karena dia  (Merchant) menjalankan sebuah gereja di ruang komunitas setiap Minggu pagi. 

Dia sudah pensiun juga, tapi dia masih menjalankan  gereja. Saya  tidak bisa percaya dia melakukan itu," kata dia lagi, sebagaimana dilansir dari christiantoday.com.

The Christian Today mencoba menghubungi Kepolisian Chicago untuk rincian lebih lanjut tentang mengapa Smith ditembak mati tapi perwakilan media dari instansi itu tidak tersedia untuk menanggapi pertanyaan.

Laman resmi gereja Christian Tabernacle Baptist Church (CTBC) di Hamden, Connecticut, mengatakan gereja itu didirikan oleh Smith pada tahun 1962  setelah sebelumnya bekerja dalam pelayanan di New York City.

"CTBC mengadakan layanan pertama ibadah pada 8 Juli 1962. Pada 5 Agustus 1962, kelompok ibadah yang baru terbentuk menerima 54 orang sebagai anggota pertama. 

Jemaat gereja baru diselenggarakan di bawah kepemimpinan pastoral dari Pdt Allen H . Smith, lulusan Yale Divinity School," demikian bunyi keterangan di laman gereja tersebut.

Menurut laman facebook gereja itu, upacara pemakaman Smith dilaksanakan pada pukul 19:00 hari Rabu.

"Sedih karena saya tidak berada di sana. Tetapi saya akan bersama mereka dalam roh. 

Yang menarik, hari ini 48 tahun yang lalu Pendeta Smith di tempat ini memberkati  orang tua saya dalam perkawinan suci. 

Mereka pasti akan merindukan dia, "tulis Michelle Wright dalam menanggapi pengumuman kematian Smith
Wilfred Sealy menambahkan, "Sangat menyedihkan bagi seorang hamba Allah yang diambil dari kita dengan cara seperti ini. Kita harus terus berdoa hari demi hari."

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 17 Agustus 2016

Perusak Patung Yesus dan pembuang Patung Maria ke Kali, di Paroki Gereja St Yusuf Pekerja Gondang Klaten Terungkap

- 0 komentar


Kepolisian Resort (Polres) Klaten mengungkap pelaku perusakan patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Santo Yusup Pekerja Gondang Winangun. 

Pelaku perusakan adalah putra salah satu pegawai rumah tangga gereja yang saat itu sedang kesal dan marah dengan ibunya.

"Untuk mengungkap pelaku perusakan patung di gereja tersebut, kami telah memanggil sebanyak 20 orang lebih menjadi saksi untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Klaten, AKBP Faizal, pada Selasa malam, 16 Agustus 2016.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Selain memanggil puluhan saksi, polisi juga mengolah tempat kejadian perkara (TKP) di dua tempat, yakni di sungai sebagai tempat pembuangan patung Bunda Maria serta di dalam gereja tempat patung Yesus dirobohkan. 

"Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil olah TKP, selanjunya tadi malam Kepolisian telah berhasil mengungkap bahwa pelaku perusakan berinisial R, yang merupakan putra koster Gereja. 

Pelaku berarti keluarga besar gereja, artinya orang dalam yang melakukan perusakan," katanya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, perusakan patung Yesus dan Bunda Maria dilandasi rasa kesal dan marah kepada ibunya. Saat itu sang ibu meminta untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.

"Nah, pada saat itu si R itu juga sedang sakit dan habis pulang berobat di Telgalyoso. 

Jadi merasa kesal dengan ibunya yang meminta untuk membantu merampungkan pekerjaan sekolah ibunya yang berprofesi sebagai guru," ujarnya.

Setelah muncul rasa kesal, R pun keluar rumah menuju gereja untuk merobohkan patung Yesus serta membawa patung Bunda Maria keluar. 

Rumah orang tua R ada di belakang bangunan gereja. "Saat kejadian itu, bapaknya R sedang tidur, terus ibunya sedang mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan keponakannya sedang asyik bermain Playstation," katanya.

Perusakan patung gereja itu diperkuat lagi dua saksi yang merupakan temen R. Saat itu, R sempat bercerita kepada temannya bahwa habis mengobrak-abrik gereja. 

"Keterangan dari teman R pada hari Kamis lalu si teman bertanya kepada R tentang gereja, si R menjawab jika gereja dia yang merusaknya. Keterangan itu dibenarkan juga teman saksi lainnya," ujarnya.

Menurut Kapolres, berdasarkan hasil pendalaman keterangan saksi selanjutnya dilakukan rekonstruksi terhadap saksi dan juga melibatkan R. 

Dari hasil rekonstruksi tersebut dapat diketahui kondisi R secara visual menunjukkan gerakan-gerakan yang mencurigakan dan takut.

"Dari hasil pemeriksaan, tim merasa yakin dengan keterlibatan R sehingga dilakukan penggeledahan kaus yang dipakai R saat kejadian. 

Penggeledahan berhasil menemukan kaus seperti yang dipakai saat hari kejadian. Ini berdasarkan keterangan saksi orang yang mancing di sungai," katanya.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Pelaku diancam pasal 406 KUHP tentang perusakan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. Namun di dalam pasal 21 KUHP diatur bahwa ancaman di bawah 5 tahun tidak dilakukan penahanan. 

"Untuk itu, R mulai besok diperintahkan untuk wajib lapor setiap hari. Selain itu juga untuk dilakukan pemeriksaan lagi apakah ada motif lain dalam perusakan patung itu," ujarnya.

sumber : disini
[Continue reading...]

Sabtu, 25 Juni 2016

Penguasa Tiongkok, meminta ganti salib di gereja dengan bendera nasional

- 0 komentar

Partai Komunis Tiongkok telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kontrol lebih ketat terhadap komunitas Kristiani di negara itu menggantikan salib di gereja-gereja di Provinsi Zhejiang dengan bendera nasional dan menempatkan anggota partai di masing-masing tempat ibadah.

Bendera nasional itu telah dipasang di 69 tempat ibadah di Lanxi, termasuk gereja-gereja Kristen (Katolik dan Protestan)  di Zhejiang setelah kampanye penghapusan salib yang telah dilakukan sejak 2013.

Selama kampanye itu, sekitar 1.700 salib telah dibongkar dari gereja-gereja Protestan dan Katolik.

Tempat-tempat ibadah di Lanxi diperintahkan mengadakan upacara pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan di setiap pesta penting dan libur untuk “meningkatkan pendidikan patriotisme”.

Selain Lanxi, di bawah yurisdiksi Keuskupan Hangzhou, dua keuskupan tetangga di Zhejiang, rumah bagi sekitar 2 juta orang Kristen, termasuk sepersepuluh  umat Katolik, juga menerima pemberitahuan serupa.

“Gereja kami di daerah Meitou juga telah diberitahu untuk didaftar, memasang bendera nasional, memasang papan nama dan  anggota partai harus ditempatkan di sana,” kata sumber Gereja Katolik ‘bawah tanah” di Wenzhou kepada ucanews.com.

baca juga : Polisi secara brutal menyerang dan menyeret umat Katolik yang sedang berdoa


“Cara ini untuk memperketat kontrol, mengubah agama kita menjadi agama partai,” kata sumber Wenzhou. “Ini memaksa Vatikan menunjukkan sikap dan jika perlu Vatikan mengecam otoritas Tiongkok,” tambahnya.

Bendera nasional telah dipasang di semua 69 tempat ibadah di kota Lanxi, Provinsi Zhejiang pada 13 Juni.

Vatikan dan pemerintah Tiongkok telah bertindak cepat dalam negosiasi mereka guna menyelesaikan masalah pelik tentang Gereja di Tiongkok saat delegasi dari kedua belah pihak bertemu dua kali tahun ini.

Kewajiban itu harus dilaksanakan di seluruh provinsi dalam menanggapi Konferensi Nasional Urusan Agama pada 22-23 April di mana Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan bahwa kebijakan partai tentang agama harus diikuti.

Ying Fuk-tsang, direktur sebuah universitas di Hong Kong, mengatakan kepada ucanews.com bahwa pengibaran bendera adalah lebih menerapkan patriotisme di tempat ibadah dan memperkuat kepemimpinan pejabat partai pada akar rumput terkait urusan agama.

Seorang peneliti yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada ucanews.com bahwa gerakan “sinisisasi” ini diharapkan dari konferensi April lalu, dan temuan penyelidikan baru-baru ini merilis pengawas anti-korupsi partai pada 8 Juni, telah tersirat bahwa petinggi partai itu senang dengan pekerjaan Administrasi Negara Urusan Agama (SARA).

Tim inspeksi menemukan “masalah yang luar biasa” termasuk SARA di mana lemah peran kepemimpinan pusat, kebijakan agama partai tak berjalan, tidak memperhatikan  cukup pada kelompok-kelompok agama nasional serta kurangnya pengawasan atas mereka.

Lima agama – Buddha, Taoisme, Katolik, Islam, Protestan – diakui pemerintah memiliki 140.000 tempat ibadah di seluruh Tiongkok, menurut data SARA.

Selain Zhejiang, bendera nasional juga dikibarkan di 30 tempat ibadah di kota Huangshi, Provinsi Hubei pada Mei 2015.

Meskipun hanya simbolik, mengibarkan bendera nasional di situs ibadah adalah kontroversial karena beberapa umat berpendapat bahwa itu adalah pelanggaran pemisahan Gereja dan negara.

Sebuah sumber di Keuskupan Ningbo mengatakan kepada ucanews.com bahwa paroki mereka telah diminta mengibarkan bendera nasional, pasang papan nama di kompleks gereja.

“Sejumlah umat tidak puas. Para pemimpin paroki sedang bernegosiasi dengan pejabat pemerintah,” kata sumber itu.

sumber: disini
              disini
[Continue reading...]

Rabu, 13 Agustus 2014

7 Gereja Disegel Paksa di Cianjur, Pihak Gereja Lapor Komnas HAM

- 0 komentar
Jakarta - Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan sikap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur yang menyegel dan menutup paksa tujuh Gereja ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).



“Kami melaporkan sikap Pemda Kabupaten Cianjur ke Komnas HAM perihal upaya penyegelan tujuh Gereja di Cianjur,” kata Ketua Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Pendeta Oferlin Hia, Senin (2/6).



Dalam melakukan pelaporan, pihak gereja akan membawa sejumlah barang bukti penyegelan sepihak berupa surat penyegelan yang dikirimkan Pemda Cianjur. Surat-surat penyegelan bahkan juga diterima dari kelurahan, kecamatan, hingga Kesbangpol Kabupaten Cianjur.



“Kami hanya ingin menyampaikan hak-hak kami sebagai warga negara. Jelas negara telah mengabaikan hak kami dalam beribadah,” ucap Oferlin. 

baca juga : Gereja Disegel, Ratusan Umat HKBP Beribadah Di Kantor Walikota Jambi



Pemda Cianjur beralasan, gereja yang disegel tidak mendapat ijin SKB dua menteri yang baru disahkan pada 2006 tersebut. Padahal, Oferlin menuturkan, ada sebuah gereja yang ikut disegel, yang telah berdiri sejak 1977 dan mendapat surat perpanjangan izin dari pemerintah setempat.

"Kita di Cianjur tujuh gereja yang ditutup. Pemerintah tanyakan legal hukum tentang ibadah, tapi kan yang dimaksud bukan baru. Sebelum adanya SKB dua menteri tentang rumah ibadah, tidak ada masalah soal izin bupati. Sedangkan gereja sudah berdiri lama dengan surat lengkap," kata Oferlin kepada wartawan di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014).


Ketujuh gereja itu ditutup oleh pemerintah sejak 8 Desember 2013 sampai 6 Februari 2014. Tujuh gereja yang disegel yaitu :


1. Gereja Pentakosta di Indo Ciranjang
2. Gereja Gerakan Pentakosta Ciranjang
3. Gereja Kristen Perjanjian Baru
4. Gereja Gerakan Pentakosta Betlehem
5. Gereja Betel Indo
6. Gereja Injil Seutuh Internasional
7. Gereja Sidang Jemaat Allah



Penyegelan gereja-gereja di Indonesia sudah semakin meluas, bahkan sampai sekarang kasus penutupan gereja tersebut masih berlangsung, seperti kasus GKI Yasmin. Satu pertanyaan yang patut dipikirkan, apakah Indonesia masih menjadi negara multi agama yang mendukung hak-hak warganya untuk beribadah?
Sumber :
1. disini
2. disini
3. disini
[Continue reading...]

Senin, 16 Mei 2016

Ada Adegan film AADC dimana Rangga dan Cinta melepas rindu, di Tempat Wisata Gereja Ayam ini. Sudahkan anda wisata rohani kesana bersama Cintamu?

- 0 komentar

Kabar gembira untuk industri film Indonesia karena film AADC 2 (Ada Apa dengan Cinta 2) sudah meraup 1 juta penonton dalam waktu lima hari aja. Buat kamu yang sudah nonton film yang dibintangi oleh Dian Sastro (Cinta) dan Nicholas Saputra (Rangga) ini, pasti sudah tahu bahwa Gereja Ayam di Magelang dijadikan sebagai lokasi syuting. Sangat mengagumkan dengan keindahan Gereja Ayam yang memiliki bentuk khas. Banyak yang bilang bentuknya mirip ayam, makanya disebut Gereja Ayam.

1. Terbengkelai, tapi laris manis!

Gereja Ayam terletak di Bukit Rhema, salah satu dari sekian bukit yang berada di jajaran Borobudur, tepatnya di Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Menurut masyarakat sekitar, Gereja Ayam sudah terbengkelai sejak tahun 1990-an. Bangunan ini dulunya dijadikan tempat tinggal, sebelum akhirnya menjadi gereja.

Bangunan ini dihiasi ornamen-ornamen cantik dan vintage, ada tangga berbentuk aneh untuk naik ke lantai atas, sebuah ruangan yang luas tanpa sekat, seperti tempat untuk melakukan ibadah layaknya gereja. Sedangkan pada bagian bawahnya, ada banyak ruangan berukuran 2×1 meter persegi tanpa jendela dan pintu. Masih kurang jelas, bangunan sekat kamar pada lantai bawah itu berfungsi untuk apa.

Walapun Gereja Ayam sudah lama terbengkalai, nggak terurus, dan sudah banyak ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan, tapi bangunan ini masih berdiri dengan megahnya. Banyak orang mengunjungi Gereja Ayam karena tertarik akan keindahan dan keunikannya. Tidak banyak dari mereka yang menggunakan tempat ini sebagai lokasi untuk hunting foto.

2. Bukan berbentuk ayam, tapi burung merpati

Banyak yang menganggap bangunan ini mirip seekor ayam yang sedang duduk di tanah dan di bagian kepalanya terdapat sebuah mahkota. Daniel Alamsjah, pendiri Gereja Ayam meluruskan bahwa bangunan tersebut bukan berbentuk ayam, tapi burung merpati! Daniel pun bercerita tentang alasan ia mendirikan Gereja Ayam. Awalnya, Daniel mendapatkan pesan dari Tuhan untuk membangun sebuah rumah ibadah dengan bentuk burung merpati.


Karena Daniel beragama Kristen, banyak yang mengira ia membangun sebuah gereja. Ia menegaskan bahwa bangunan itu bukanlah gereja. Tapi, sebuah rumah doa bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Tahun 1989 saat melakukan perjalanan Magelang (tempat keluarga istrinya berasal), Daniel memperoleh ilham dari mimpinya. Ia melihat pemandangan indah di perbukitan yang sama persis dengan mimpinya. Ia pun berdoa sepanjang malam di sana dan mendapat wahyu dari Tuhan bahwa ia harus membangun rumah doa di tempat itu.

3. Untuk semua agama dan pusat rehabilitasi

Setahun kemudian, Daniel membeli lahan dari warga setempat seluas 3000 meter persegi dengan harga sekitar Rp 2 juta. Pembayaran dilakukan dengan mencicil hingga akhirnya lunas dalam waktu empat tahun. Sayangnya, bangunan itu nggak selesai dengan sempurna karena keterbatasan dana, juga pertentangan dari warga sekitar. Makanya, Gereja Ayam kondisinya nggak terawat. Dinding-dindingnya yang nggak tertutup cat terus mengelupas termakan cuaca, juga dikotori oleh ulah vandalisme orang-orang di sekitarnya.

Gereja Ayam juga sempat jadi lokasi beribadah warga sekitar berbagai agama, seperti Buddha, Islam, dan Kristen dengan cara mereka sendiri. Selain itu, bangunan ini juga pernah digunakan sebagai pusat rehabilitasi untuk anak-anak cacat, pecandu narkoba, dan orang gila.

4. Terkenal karena media sosial

Gereja Ayam resmi ditutup tahun 2000 karena biaya konstruksi yang terlalu tinggi. Tapi, banyak warga yang turut merasakan manfaat dari Gereja Ayam. Kemudian salah satu warga tersebut bersedia menyediakan lahan rumahnya di kaki bukit untuk dijadikan lahan parkir pengunjung.

Lama-lama, pengunjung Gereja Ayam pun makin mendunia dan menjadi sorotan para travelers yang mengunggah fotonya lewat media sosial. Bukan hanya sekadar ingin berkunjung, bahkan banyak juga pengunjung yang ingin melakukan foto pre wedding, bahkan menikah di sana. Karena sudah terkenal di luar negeri, sebutan untuk bangunan ini makin banyak, yaitu Gereja Chicken, Gereja Bird, Gereja Dove, Pigeon Hill, dan lain-lain

5. Suasana angker bikin penasaran

Banyak yang menganggap Gereja Ayam adalah tempat wisata angker yang mengundang rasa penasaran pengunjung. Sepertinya yang bikin angker adalah ruangannya yang sangat gelap, terutama ketika malam hari. Untuk masuk ke Gereja Ayam, pengunjung harus melengkapi diri dengan senter. Menaiki puncak menara merupakan pilihan tepat untuk melihat pemandangan bukit, sawah yang terbentang di kejauhan, bahkan Candi Borobudur. Kalau sudah sampai di sana, kamu baru bisa merasakan sendiri, deh, sebenarnya Gereja Ayam itu angker nggak, sih? Hehehe…

Buat kamu yang berada di Yogyakarta, kamu bisa mampir ke Magelang dengan menggunakan bus atau mobil, lalu berkendara selama 2 jam menuju Magelang. Tapi, jika kamu berada di luar Yogyakarta, kamu bisa transit dulu di Yogyakarta dengan menggunakan kereta api atau pesawat terbang. Pesan tiket kereta api dan pesawatnya lewat pegipegi.com aja! Lalu kamu juga bisa pesan hotel murah di Yogyakarta atau Magelang! 

sumber: disini




[Continue reading...]

Minggu, 04 September 2016

Gereja Anglikan Inggris diserukan terima padri LGBT

- 0 komentar

Empat belas padri Gereja Inggris yang menikah sesama jenis meminta para uskup untuk meningkatkan upaya membuka kehidupan gereja pada kaum LGBT.

Dalam sebuah surat yang dimuat Sunday Times, mereka mengatakan menginginkan diizinkannya pasangan gay menikah di Gereja.

Sejumlah padri yang menandatangani surat itu untuk pertama kalinya mengungkapkan kepada umum bahwa mereka gay dan sudah menikah.

Surat itu ditulis menyusul pengakuan Uskup Nicholas Chamberlain hari Jumat bahwa dia adalah seorang gay dan menjalin sebuah hubungan kendati hidup berselibat.

baca juga : Keputusan Muktamar Gereja Katolik tolak pernikahan gay

Kaum padri itu mengatakan, para uskup harus berani dan mendorong kaum gay untuk 'merayakan tanpa rasa takut dan dalam keterbukaan,' meskipun mereka mengatakan bahwa sekarang belum waktunya untuk mengubah pemahaman resmi gereja tentang pernikahan.

Surat itu berbunyi: "Tetapi banyak paroki kami telah mengambil langkah itu dan sekarang saatnya untuk menghormati keragaman teologi yang ada dalam Gereja sekarang ini dan bahwa ada lebih dari satu pemahaman tentang bagaimana seorang Kristen yang saleh mengimani isu-isu ini.

Uskup Chamberlain mengungkapkan bahwa dia adalah seorang gay dalam sebuah wawancara dengan The Guardian. Dalam wawancara itu dia mengatakan dia tetap mematuhi pedoman Gereja, yang mengharuskan pendeta untuk tetap selibat.

Menanggapi pengakuan itu, kelompok Anglikan yang konservatif, Gafcon mengatakan, penunjukkan seorang pria gay sebagai uskup Grantham merupakan 'sebuah kekeliruan besar.'

Uskup Chamberlain ditahbiskan tahun lalu oleh Uskup Agung Canterbury, Justin Welby - yang mengatakan bahwa ia sudah tahu tentang seksualitas Chamberlain.

Dalam ucapannya bulan Januari lalu, Uskup Agung Canterbury meminta maaf atas 'penderitaan dan rasa sakit' yang disebabkan oleh Gereja Anglikan terhadap komunitas LGBT.

Di lain pihak, 72 anggota sinoda umum yang tradisionalis justru menyurati para uskup untuk 'mematuhi ajaran Alkitab tentang seksualitas. 

sumber : disini

[Continue reading...]

Kamis, 18 Februari 2016

Surat martir: Gereja-gereja di Provinsi Zhejiang dibongkar paksa pemerintah

- 0 komentar


Sekurangnya empat anggota jemaat terluka parah dalam sebuah insiden di Gereja Keselamatan Shuitou di Distrik Pingyang, Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok. Dua di antaranya telah dirujuk ke rumah sakit provinsi, demikian dilaporkan Persecution.org (21/7).

Sekitar 400 anggota polisi mencoba menurunkan salib gereja, yang pada hari peristiwa itu, 21 Juli, telah dijaga jemaat selama 32 hari.

Selama satu jam pihak kepolisian menggunakan tongkat besi untuk membubarkan jemaat, namun tidak berhasil. 

Sekitar 1000 anggota jemaat telah membentuk blokade manusia untuk melindungi gereja dari pembongkaran paksa pihak pemerintah.

Menurut laporan itu lebih dari 360 gereja telah mengalami pembongkaran, baik sebagian maupun keseluruhan, dalam operasi pemerintah yang disebut “pembongkaran atau penertiban bangunan ilegal” di Provinsi Zhejiang yang terus berlanjut.

Pendeta Gereja Keselamatan Zhan Yingsheng telah mengirimkan surat pengunduran diri dari posisinya kepada Gereja Protestan Cina (Three Self-Patriotic Movement) dan menuliskan surat wasiatnya setelah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang martir.

Surat Pdt. Zhan Yingsheng berikut ini diterjemahkan dari terjemahan bahasa Inggris yang dimuat 

ChinaAid.org:

Nama saya Zhan Yingsheng, dan saya seorang dari etnis Han. Saya lahir pada tanggal 16 Juni 1971. Saya seorang Kristen dan seorang mahasiswa jurusan Alkitab di Sekolah Teologi Zhejiang. Pikiran saya masih sangat jernih ketika menuliskan hal berikut ini. Ketika Anda membacanya, Anda beruntung menjadi salah satu saksi.


Pertama-tama, saya ingin menyatakan bahwa apa yang saya lakukan sekarang adalah bukan untuk membuat pertunjukan atau mencoba untuk mendapatkan pemberitaan. 

Sebaliknya, saya melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Namun, untuk teman-teman dan kerabat saya, yakinlah bahwa karena keyakinan Kristen saya, saya tidak akan memilih bunuh diri. 

Jika di hari-hari ini Anda mendengar bahwa saya telah dipanggil ke surga, itu mungkin berarti saya cukup beruntung untuk bergabung dengan barisan para martir (Rasul Yesus yaitu Paulus mengingatkan kita bahwa ada bersama Kristus adalah jauh lebih baik).


Alasan yang paling penting untuk ini adalah bahwa saya telah melihat saudara-saudari dari gereja-gereja di berbagai bagian provinsi Zhejiang menjadi panik di tengah-tengah badai pembongkaran ilegal terhadap salib-salib [yang dilakukan] oleh beberapa instansi pemerintah. 

Untuk berpegang pada iman mereka, saudara-saudari [umat Kristen] menjaga salib mereka, yang bukan bangunan ilegal. 

Mereka telah menjaga salib-salib itu selama lebih dari 20 hari di berbagai gereja, dan untuk sebagian orang sampai sudah lebih dari satu bulan. 

Banyak saudara-saudari ini bekerja di perusahaan besar, real estate dan beberapa dari mereka mencari nafkah dengan menjaga sebuah toko kecil, dan mereka menjaga salib-salib ini lepas dari ancaman terang-terangan yang datang dari pejabat pemerintah.


Di Cina, negara yang seharusnya berada di bawah aturan hukum, beberapa pejabat pemerintah menempatkan kehendak mereka di atas hukum. 

Sementara itu, bawahan mereka, dalam rangka untuk mendapatkan promosi untuk “kinerja” mereka, telah mengabaikan hukum dan disiplin, dan menginjak-injak iman Kristen. 

Mereka bersaing satu sama lain dalam jumlah dan kecepatan penghancuran [gereja-gereja] sehingga mereka dapat memenangkan hadiah. 

Setiap kali saya melihat ini, hati saya berdarah. Itulah mengapa saya telah memutuskan hari ini untuk pergi tinggal di menara jam di bawah salib gereja untuk berdoa dan berpuasa dengan Alkitab dan buku nyanyian saya.


Pemerintah daerah memiliki tujuan utama menghancurkan, dengan paksa, Gereja Keselamatan. 

Mereka telah memberikan ancaman mereka kepada rekan kerja gereja melalui berbagai tingkat dan departemen. 

Jika kami menjaga gereja terhadap pembongkaran dengan segala upaya kami, pada akhirnya akan lebih buruk dari Gereja Sanjiang. 

(Saya mengerti betul bahwa jika [mereka] tidak melakukan hal ini, posisi mereka akan terancam). Menghadapi musuh yang kuat demikian ini, baik rekan kerja maupun saya tidak merasa yakin bahwa kami bisa mencegah pembongkaran terhadap salib gereja.


Bagi saya sendiri, saya mohon kepada Tuhan untuk memberikan saya kehendak seorang martir. 

Saya akan membutuhkannya terutama ketika pembongkaran salib gereja kami. 

Saya tidak bermaksud untuk menjadi martir bagi sebuah salib seberat 6-ton. Sebaliknya, sebagai seorang Kristen menghadapi ketidak-adilan, hati nurani saya mendesak saya untuk melakukan tugas saya. 

Saya ingin lebih memahami arti dari “Kristus memanggil saya untuk mati bagi-Nya.” 

Jika kemartiran atau kesengsaraan beberapa orang Kristen dapat membuat badai operasi pembongkaran ini reda dan semangat penegakan hukum menjadi kenyataan di berbagai bidang negara kita, semoga Tuhan mendukung saya dengan kokoh!

Adalah benar-benar sulit untuk memilih. Pertama-tama, saya memikirkan istri saya yang membawa saya menjadi percaya kepada Tuhan. 

Pada tahun yang sama, 1992, saya mengenalnya dan membaktikan diri kepada Tuhan. Dua puluh dua tahun telah berlalu dalam sekejap mata. Selain Tuhan Yesus yang mati di kayu salib bagi saya, orang yang kepadanya saya sangat berutang adalah dia. 

Bersama-sama, kami berdua bekerja keras, dan kami akhirnya memiliki rumah di Jl. 152 N. Shanglin yang kami masih miliki sampai sekarang. Bersama-sama, kami membesarkan seorang putri, yang kini kelas dua sekolah menengah. 

 Awalnya, kami berdua terlibat dalam bisnis pakaian. Pada tahun 2005, Tuhan memindahkan saya dan memanggil saya untuk melayani penuh waktu di Gereja Keselamatan Shuitou. 

Mulai dari tahun 2007, saya mulai melengkapi diri dan sebagian besar waktu saya belajar di mana-mana, dan semua pekerjaan rumah tangga dilakukan oleh dia.


Sayangku, jika aku pergi meninggalkanmu, kau harus membesarkan puteri kita sendirian. 

Jika Allah mempersiapkan bagimu seorang suami dalam Kristus, ingat kau harus mematuhi-Nya dan menjalani kehidupan yang baik dengan mengandalkan Tuhan. 

Ayah dan ibu saya belum Kristen, dan mereka adalah beban terbesar saya. Setelah lulus dari sekolah menengah, aku berada jauh dari rumah selama bertahun-tahun dan tidak melakukan kewajiban sebagai anak mereka. 

Saya ingin kau mengunjungi mereka dari waktu ke waktu ketika kau punya waktu setelah berdoa.


Yilin, karena ini adalah pertama kalinya saya menjadi seorang ayah, saya tidak punya banyak pengalaman. 

Ketika kau bertumbuh besar, saya gagal untuk memberikan cukup banyak waktu untuk membimbingmu. 

Meskipun [papa] mendisiplinkan kamu karena sayang, [papa] tidak memiliki metode yang benar. 

Dan kadang-kadang, [papa] memukul dan memarahimu karena amarah. Hatimu tentu terluka. [Papa] harap kau bisa secara bertahap memahami [papa]. 

Anakku sayang, mengingat kondisi saat ini, kau harus belajar keras di usiamu sehingga kau dapat beroleh kesempatan yang lebih baik dalam menemukan pijakan di masyarakat dan kau akan memiliki kesempatan yang lebih baik dalam bersaksi bagi Yesus. 

Jika [papa] tidak bisa lagi memberikan arahan di masa mendatang, harap ingat disiplin diri. 

Hidup ini sangat sulit bagi Ibu, dan kecerdasan emosionalmu seharusnyalah sangat tinggi. [Papa] yakin kau akan melakukan tugas baktimu dengan baik karena [papa] memiliki kepercayaan dalam dirimu. Jangan mengeluh tentang Tuhan. 

Dia siap untuk membantumu, dan kau harus ingat untuk mencari pertolongan-Nya kapanpun kau membutuhkan Dia.


Rekan-rekan sekerja yang saya kasihi, di tengah-tengah situasi buruk saat ini, ingatlah kalian harus bersatu dalam Tuhan sebagai satu kesatuan, saling mengasihi satu dengan yang lain, dan membantu orang-orang yang membutuhkan. 

Jangan jatuh ke dalam perangkap setan dengan saling menyerang satu sama lain. Sebaliknya, cobalah untuk saling memaafkan dan saling memahami dalam kasih salib. (Kasih ini lebih dari apa yang bisa kita pahami dalam keadaan biasa).


Kerabat dan teman-teman yang saya kasihi, syukur kepada Tuhan bahwa kalian semua ada dalam hidup saya; kalian telah membawa begitu banyak hal yang indah dalam hidup saya, yang tanpa itu akan hambar dan sepi adanya. 

Digerakkan oleh Tuhan, saya mulai menulis kemarin sore. Sampai saat ini ketika saya masih menulis, saya sudah mati. Kerabat dan teman-teman yang mengenal saya tahu bahwa saya seorang pria takut mati, dan saya hidup dalam ketidak-beranian dan saya tidak memiliki pendapat saya sendiri. 

Meskipun “hal yang paling sulit dalam hidup adalah kematian,” cinta yang mengalir dari darah di kayu salib Yesus lebih kuat daripada kematian. Terima kasih Tuhan untuk menguatkan saya dengan cinta ini! 

Saya berharap bahwa dalam kerajaan yang mulia saya akan dapat melihat kalian semua. Ingatlah bahwa Yesus mengasihi kalian dan juga saya. Semoga Allah meberkati kalian semua!


Hamba Allah yang rendah: Zhan Yingsheng

Selesai menulis di Gereja Keselamatan, 17 Juli 2014.
——-
Sebagai bentuk doa dan solidaritas bagi umat Kristen di Provinsi Zhejiang pada khususnya dan di negara Tiongkok pada umumnya, umat Kristen Indonesia dapat menyampaikan keprihatinannya melalui perwakilan negara Tiongkok di Indonesia: 
Konsulat Tiongkok di Surabaya:
Alamat : Jl. Mayjend. Soengkono No. 105 Surabaya
Telp. (031) 5675825
Fax. (031) 5674667

Email: chinaconsul_sur@mfa.gov.cn
Harap menyampaikan bentuk keprihatinan secara santun dan langsung pada pokok permasalahan. Untuk pengiriman email, dapat menggunakan format berikut ini: 
[alamat email penerima]    chinaconsul_sur@mfa.gov.cn
[subject/judul]                  Pembongkaran gereja di Provinsi Zhejiang
[isi email]

Yth., Konsulat Jendral Tiongkok
Jl. Mayjend. Soengkono No. 105 Surabaya

Dengan hormat,

Setelah mempelajari perkembangan umat Kristen di Provinsi Zhejiang saya menyampaikan keprihatinan ini kepada Anda untuk maksud supaya diteruskan kepada pemerintah di negara Tiongkok, bahwa kebebasan beragama merupakan hak asasi manusia dan pemerintah perlu menjaga hak-hak itu bagi warga negaranya.
Saya memohon dengan sangat supaya pemerintah Tiongkok, c.q., pemerintah daerah di Provinsi Zhejiang, untuk menghentikan pembongkaran gereja dan penurunan salib-salib yang menyinggung perasaan umat Kristen, tidak hanya di Tiongkok tapi juga di negara-negara lainnya.
Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih.

Hormat saya,
[nama]

sumber : disini
[Continue reading...]

Minggu, 04 September 2016

Keputusan Muktamar Gereja Katolik tolak pernikahan gay

- 0 komentar

Para Uskup Katolik Roma mencapai sebuah kompromi dalam muktamar gereja mengenai isu-isu yang yang bersifat memecah belah. 

Doktrin mengenai perceraian telah melunak tetapi sikap gereja terhadap homoseksualitas tidak berubah. 

baca juga: Gereja Anglikan Inggris diserukan terima padri LGBT

Setelah pertemuan berakhir Paus Fransiskus muncul untuk mengkritik para uskup konservatif.

Gereja, kata dia, harus menghadapi isu-isu yang sulit "tanpa rasa takut, tanpa menguburkan kepala kita di dalam pasir".

Dalam muktamar gereja, sebutan untuk pertemuan para pemimpin Katolik Roma, para uskup memberikan suara untuk 94 pasal yang berkaitan dengan bagaimana gereja memperlakukan keluarga.

Yang paling kontroversial, adalah masalah yang berkaitan dengan apakah orang yang bercerai dan menikah kembali dapat diijinkan untuk memainkan peran yang penuh dalam gereja, atau hanya selintas saja.

Naskah itu menyetujui untuk melakukan pendekatan kasus per kasus.

Hasil pertemuan juga menegaskan kembali ajaran gereja bahwa homoseksual tidak seharusnya didiskriminasi tetapi disebutkan "sama sekali tidak ada dasar" untuk pernikahan gay.

Dalam kesimpulannya mengenai pertemuan selama tiga pekan, Paus Fransiskus mengatakan dia ingin muktamar itu dapat "mendengarkan terhadap dan membuat suara dari para keluarga terdengar".

Tetapi dia mengatakan muktamar telah "secara nyata bersandar pada hati yang tertutup yang seringkali tersembunyi bahkan dibalik ajaran gereja atau niat baik", keterangan itu tampak sebagai sebuah serangan bagi konservatif.

Dia juga mengakui perbedaan dengan gereja, dan mengatakan "apa yang tampak normal bagi seorang uskup dalam sebuah kontinen dapat dianggap aneh dan hampir merupakan skandal bagi seorang uskup dari tempat lain".

Naskah yang disetujui dalam muktamar gereja hanya sebagai pedoman dan Paus Fransiskus harus memutuskan apakah akan melanjutkannya atau tidak.

Tahun lalu, muktamar gereja Katolik juga menolak untuk membahas proposal tentang penerimaan gay secara luas meski didukung oleh Paus Fransiskus, keputusan yang disambut kekecewaan dari kelompok HAM gay Katolik.

Dalam pembukaan muktamar gereja tahun ini dibayangi oleh keributan seorang pastor yang mengumumkan bahwa dia memiliki hubungan dengan sesama jenis. 

Dia kemudian dipecat dari tugasnya di Vatikan.

Vatikan membantah laporan sebuah media Italia selama pertemuan para uskup yang menyatakan bahwa Paus Fransiskus memiliki tumor otak. 

Vatikan menyebut berita itu "sungguh-sungguh tidak memiliki tanggung jawab". 

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 13 Agustus 2014

Pemkab Bekasi Segel Gereja HKBP Setu

- 0 komentar
 
Bekasi. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyegel bangunan Gereja HKBP Setu, Jalan MT Haryono, Gang Wiryo RT 005 RW 02 Tamansari, Setu, Kabupaten Bekasi, Kamis (7/3/2013) siang.

Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Satpol PP menyegel gereja itu, karena bangunan tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Pemerintah belum menerbitkan IMB untuk gereja itu, sedangkan pembangunan gereja telah dilakukan.

Sejak pagi, aparat keamanan telah bersiaga di sekitar lokasi tempat ibadah. Sekitar pukul 10.00 WIB, petugas Satpol PP mendatangi lokasi gereja dan menyampaikan surat yang ditandatangani Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin. 

Surat itu berisi tentang penyegelan bangunan gereja yang ditujukan kepada panitia pembangunan Gereja HKBP Setu.

"Kami menjalankan tugas pokok dan fungsi yakni penyegelan tempat ini yang belum memiliki IMB," kata Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan, di hadapan Jemaat HKBP Setu.

Surat penyegelan diterima Pemimpin Resort HKBP Setu, Pendeta Adven Leonard Nababan. Surat itupun dibacakan di hadapan puluhan Jemaat HKBP Setu.

Surat penyegelan ditujukan kepada Manusun Sihite, Ketua Pembangunan Gereja.

Surat itu menindaklanjuti surat teguran 1, 2, dan 3, serta surat peringatan 1, 2, dan 3, yang telah disampaikan kepada pihak gereja. Selain itu, dari hasil pantauan di lapangan bahwa bangunan Gereja HKBP Setu belum dilengkapi IMB.

Baca juga : Gereja Disegel, Ratusan Umat HKBP Beribadah Di Kantor Walikota Jambi

Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi, Dikdik Jasmedi Astra, mengatakan, pihaknya menjalankan tugas penegakan peraturan daerah yang berkaitan dengan dengan perizinan bangunan.

"Kami tidak melarang mereka untuk beribadah. Kami hanya menyegel bangunan, karena tidak memiliki izin," katanya.

Setelah penyegelan ini, sambung Dikdik, Jemaat HKBP Setu diberi kesempatan selama tujuh hari untuk meruntuhkan bangunan gereja yang sudah berdiri. Tidak boleh ada aktivitas apapun di dalam bangunan yang disegel itu.

"Jika dalam waktu itu tidak dibongkar, maka kami yang akan membongkar," katanya.
Pemimpin Jemaat HKBP Setu, Pendeta Torang Simajuntak, mengimbau kepada jemaat untuk tidak melawan dengan kekerasan, tetapi melalui jalur hukum yang berlaku.

Ibadat pada hari Minggu (10/3/2013), tetap dilaksanakan di kebun samping gereja yang disegel.

sumber: disini




[Continue reading...]

Rabu, 17 Februari 2016

Khawatir Akan Perkembangan Kekristenan, Pemerintah China Tangkap para Pendeta

- 0 komentar


Propinsi Zhejiang adalah kediaman bagi sedikitnya ratusan ribu, atau bahkan jutaan, umat Kristen-China dan kerap disebut sebagai Jerusalem-nya China.
Namun gelombang penangkapan beberapa bulan terakhir ini, ditambah kampanye resmi sejak lama untuk memindahkan ratusan salib dan bahkan menghancurkan beberapa gereja, telah meningkatkan keprihatinan tentang kebebasan beragama di kawasan itu.


Akhir Januari lalu polisi menangkap seorang pendeta terkemuka, Li Guanzhong dan istrinya. Penangkapan mereka dilakukan setelah penangkapan Gu Yuese dan istrinya.

Gu adalah seorang pendeta senior yang memimpin 10 ribu umat di gereja Chongyi, gereja Protestan terbesar yang diakui pemerintah di China.


Menjelang penangkapan Gu, kelompok-kelompok keagamaan yang direstui pemerintah China, antara lain the Three-Self Patriotic Movement dan the China Christian Council, memberhentikan dengan paksa Gu dari jabatannya, dimana pihak berwenang mengatakan Gu sedang diselidiki karena korupsi.
Seorang pendeta di Hong Kong, yang tidak bersedia disebut identitasnya untuk melindungi hubungannya dengan China daratan, mengatakan penangkapan Gu mengejutkan banyak pihak dalam komunitas Kristen-China.
"Saya sudah pernah bertemu Gu sebelumnya. Ia tampaknya jujur dan sangat dihormati. Seorang tokoh yang sangat agamis dan baik. Ia memiliki sangat banyak kontak di seluruh China, baik gereja-gereja rumah maupun gereja-gereja resmi," ujarnya.
Penangkapan Gu berlangsung di tengah-tengah kampanye terus menerus menentang keberadaan gereja di Zhejiang. Sejak tahun 2013 pemerintah telah memindahkan secara paksa lebih dari 1.500 salib dari gereja-gereja, dengan mengklaim salib itu terlalu besar atau melanggar aturan bangunan.
Gu adalah salah satu dari banyak pemimpin gereja yang menentang secara terang-terangan penghancuran salib itu.
Carsten Vala, seorang asisten profesor ilmu politik di Universitas Loyola mengatakan pemerintah tampaknya sekarang mengambil strategi berbeda di kawasan itu.
"Penangkapan Joseph Gu telah dikaitkan dengan tentangannya terhadap penghancuran gereja dan pemindahan salib. Jadi untuk melihat hal ini dalam perspektif yang lebih luas, tampaknya pemerintah China berupaya mengurangi keberadaan visibilitas Kristiani dalam masyarakat," kata Vala.
ChinaAid melaporkan seorang pastur Zhejiang lainnya telah dibebaskan dari tahanan rumah pekan ini setelah ditahan selama lima bulan, terkait penyelidikan membahayakan keamanan nasional.
Sumber: disini
[Continue reading...]

Kamis, 29 September 2016

Kesaksian Basuki Tjahaha Purnama (Ahok)

- 0 komentar
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. 

Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.


baca juga : Sebuah Quotes dahsyat dari Ahok: Kita harus biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. 

Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. 

Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. 

Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. 

Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.


baca juga : Patut jadi Panutan, Ahok: Saya Mempermalukan Gereja Kristen kalau Korupsi!

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. 


Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. 

Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! 

Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. 

Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan 

PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.


baca juga : Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. 


Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. 

Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. 

Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.


baca juga : Gara-Gara Kaki Terinjak di Gereja, Jadi Awal Mula Kisah Cinta Ahok Dan Veronica

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. 

Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. 

Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. 

Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

baca juga : Prinsip-prinsip Ahok dalam Berpolitik dan Memimpin.


Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. 


Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. 

Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. 

Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.
Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. 


Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. 

Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. 

Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus.

Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. 


Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. 

Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. 

Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Tuhan kita luar biasa.


baca juga : Ahok ke Jemaat Gereja: Doakan Kami Bisa Mewujudkan Keadilan Sosial


Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka.


Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. 

Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. 

Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. 

Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. 

Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. 

Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. 


Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. 


Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. 

Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. 


Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 22 Juni 2016

Wali Kota London, Sadiq Khan, Buka Puasa di Gereja Tua

- 0 komentar



LONDON, - Wali Kota Muslim pertama di London, Sadiq Khan, menyerukan ditingkatkannya 'integrasi sosial' di antara berbagai komunitas di London dalam acara buka puasa yang diselenggarakan Gereja St James's di Piccadilly.

Inilah untuk pertama kalinya Gereja Anglikan yang berusia lebih dari 330 tahun mengadakan acara buka puasa selama Ramadhan.
Acara itu disebut Khan sebagai langkah untuk 'merayakan perbedaan' dan menunjukkan 'seperti apa Islam yang sebenarnya'.

Sekitar 200 orang hadir dalam acara pada Minggu (19/6/2016) malam. Tidak hanya Muslim, namun juga sejumlah pemeluk Yahudi.

“Yang hebat dari acara seperti ini adalah, kita berada di jantung kota London, di Piccadilly, di Gereja St James's, dalam buka puasa bersama umat Kristen, Yahudi dan yang lain,” kata Khan.

“Dan acara ini tidak hanya buka puasa bersama namun juga agar yang lain mengetahui tentang Islam,” kata Khan kepada wartawan BBC Indonesia, Endang Nurdin.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak acara lintas agama seperti ini diselenggarakan . Pihak masjid  mengundang non-Muslim sementara sinagog serta gereja mengundang Muslim.

Khan mengatakan, interaksi antar berbagai komunitas sangat perlu dilakukan untuk lebih mengenal satu sama lain.

“London adalah kota yang paling beragam di dunia dengan lebih dari 300 bahasa. 

Yang penting adalah kita saling berinteraksi dengan lebih baik, mengenal lebih baik. Saya menyebutnya integrasi sosial,”  katanya. 

baca juga : buka puasa di sinagog rayakan perbedaan.

“Kami ingin orang mengetahui tentang Islam yang sebenarnya karena sayangnya saat ini ada sejumlah kecil orang yang melakukan tindak kejahatan dengan menggunakan nama Islam untuk membenarkan tindakan terorisme dan kami ingin mengingatkan orang bahwa Islam bukan seperti itu," kata Khan, wali kota Muslim pertama London.

Bank makanan

Salah seorang pemimpin gereja, Lucy Winkett,  yang ikut mencoba berpuasa dalam sehari mengatakan pengalamannya 'cukup berat'.
“Ini merupakan tantangan bagi saya. Umat Kristiani juga berpuasa namun bisa minum air,” katanya.

“Dan yang kali ini tanpa minum sama sekali, jadi cukup berat. Tapi sangat menyenangkan kami dapat menyelenggarakan acara buka puasa di gereja kami,” kata Lucy Winkett.

Waktu puasa di London pada minggu terakhir Juni dimulai pada pukul 02.40 dan magrib pada pukul 21.24 waktu setempat.
Gereja St James's yang dibangun pada 1684 dirancang oleh Cristopher Wren, yang juga membangun salah satu gedung bersejarah lain di London, Katedral St Paul.

Dalam pidato sebelum buka puasa, Khan juga mengungkap tantangan London sebagai 'kota kelima terkaya di dunia'.
Namun, katanya, masih memiliki sekitar 100.000 orang yang menggantungkan hidup pada foodbank atau 'bank makanan'.
Bank makanan menyediakan stok makanan kering yang boleh diambil bagi mereka yang tak mampu.

“Tantangan ke depan adalah... kita hidup di kota kelima terkaya di dunia, namun angka tahun lalu menunjukkan sekitar 100.000 orang menggantungkan pada bank makanan," kata Khan.

Dia menambahkan,  kembali perlunya meningkatkan interaksi dan solidaritas antar berbagai komunitas di London agar dapat saling membantu.

Sumber : disini

[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger